Ada sebuah kegiatan rutin yang dilakukan sebagian masyarakat kita ketika bulan puasa tiba, salah satunya adalah maraknya penjual petasan di pinggir jalan. Meskipun keberadaannya dilarang oleh petugas tetapi kebiasaan itu sulit dihilangkan. Padahal sudah banyak kasus yang terjadi akibat permainan petasan.
Ditinjau dari sisi manapun, permainan petasan tak ada untungnya. Namun tampaknya petasan tetap dirindukan karena dianggap bisa menambah semaraknya Bulan Ramadan. Tetapi jangan sampai merugikan orang lain, dan juga harus diwaspadai bahaya yang ditimbulkan petasan dan sejenisnya, karena bunyinya bisa menganggu orang lain.
Ketika petasan dibunyikan, semua teriak kegirangan, seakan-akan ada kemenangan disana. Apa yang dipertandingkan dan apa yang dimenangkan?. Lalu mengapa semuanya berteriak dan tertawa lepas?. Tiba-tiba tawa itu hilang berganti dengan jeritan histeris dan erangan kesakitan. satu korban lagi akibat bermain-main dengan petasan.
Lalu sampai kapan kita bisa mengerti akan bahayanya bermain petasan, harus menunggu jatuhnya korban jiwa yang banyak, baru kita sadar? Atau hingga yang menjadi korban adalah salah satu kerabat kita?
Ditinjau dari sisi manapun, permainan petasan tak ada untungnya. Namun tampaknya petasan tetap dirindukan karena dianggap bisa menambah semaraknya Bulan Ramadan. Tetapi jangan sampai merugikan orang lain, dan juga harus diwaspadai bahaya yang ditimbulkan petasan dan sejenisnya, karena bunyinya bisa menganggu orang lain.
Ketika petasan dibunyikan, semua teriak kegirangan, seakan-akan ada kemenangan disana. Apa yang dipertandingkan dan apa yang dimenangkan?. Lalu mengapa semuanya berteriak dan tertawa lepas?. Tiba-tiba tawa itu hilang berganti dengan jeritan histeris dan erangan kesakitan. satu korban lagi akibat bermain-main dengan petasan.
Lalu sampai kapan kita bisa mengerti akan bahayanya bermain petasan, harus menunggu jatuhnya korban jiwa yang banyak, baru kita sadar? Atau hingga yang menjadi korban adalah salah satu kerabat kita?